KLUNGKUNG, - Kodim 1610/Klungkung menggelar kegiatan pembinaan antisipasi Bahaya Laten Komunis (Balatkom) Dan Paham Radikal dalam rangka memberikan wawasan yang mendalam sekaligus mengantisipasi berkembangnya Balatkom dan Paham Radikal di lingkungan TNI AD, Selasa ( 24/10/23 ).
Kegiatan yang dipimpin langsung Dandim 1610/Klungkung Letkol Inf Armen, S.Ag M.Tr ( Han ) tersebut mengusung tema yang diusung “ Mewujudkan Binter TNI AD Yang Adaptif Melalui Kegiatan Pembinaan Komsos Untuk Mewaspadai Ancaman Komunis Gaya Baru Dan Paham Radikal Demi Keselamatan Bangsa Dan Tegaknya NKRI ".
Baca juga:
PENDIM.ID: Serbuan Informasi dan Anti Hoaks
|
Dandim Klungkung Letkol Inf Armen, S.Ag M.Tr ( Han ). menyampaikan kegiatan ini digelar dengan tujuan agar Prajurit dan Keluarga Besar TNI benar-benar memahami tentang adanya Balatkom dan paham radikal sehingga mampu mencegah berkembangnya ajaran komunisme dan paham radikal di wilayah Kodim 1610/Klungkung.
Menurutnya, hal ini akan menjadi benteng bagi kita untuk senantiasa waspada dan mampu mengambil langkah yang tepat dalam mengamankan dan menjaga keselamatan bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman, sehingga tidak terpengaruh oleh tipu daya maupun propaganda yang dilakukan kelompok yang menganut paham komunis maupun kelompok radikal lainnya yang berkembang di wilayah teritorial Kodim Klungkung, khususnya.
Oleh karena itu, seluruh komponen Bangsa Indonesia harus senantiasa mewaspadai adanya ajaran komunisme maupun paham radikal, “imbuhnya.
Dengan kegiatan ini, besar harapannya kepada anggota TNI dan juga Keluarga Besar TNI (KBT), khususnya Kodim Klungkung untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dan mampu melakukan deteksi dan cegah dini dalam kehidupan bermasyarakat di wilayah dan lingkungannya masing - masing, “pungkasnya.
Adapun materi yang dibahas meliputi perkembangan sejarah dan tindakan terhadap partai Komunis di Indonesia, pemberontakan G30S PKI dan penumpasan PKI di Indonesia, Bangkitnya kembali komunisme di era millineal dan strategi memghadapinya, memahami dan mengenal sejarah, paham, keberadaan serta analisa ancaman dan upaya penanganan Radikalisme serta sikap, langkah dan tindakan prajurit TNI AD terhadap Komunisme dan paham Radikal, “imbuh Pamen TNI AD kelahiran kota Solok ini.